BOROBUDUR (KR) – Menjelang pelaksanaan Borobudur International Festival (BIF) 16-20 Juli 2009 mendatang, Taman Wisata Candi Borobudur (TWCB) menggelar rapat koordinasi dengan Bako Humas Kabupaten Magelang bertempat di Hotel Manohara Rabu (27/5). Sebelumnya, TWCB juga telah melaksanakan kampanye bersih disekitar kawasan Candi Borobudur yang dimulai Februari lalu.
Menurut Kepala Unit TWCB Pujo Suwarno dalam rakor tersebut mengatakan, kampanye bersih dilakukan untuk meningkatkan kesadaran para pengunjung membuang sampah ditempatnya. “Selama ini, sampah plastik terutama bekas botol air mineral dan yang lain, masih banyak dijumpai di sekitar kawasan Candi Borobudur. Namun sejak dilaksanakannya kampanye bersih itu, kebersihan sekitar Candi Borobudur meningkat. Bahkan pihak UNESCO dan Depbudpar, cukup merespon kegiatan yang kami lakukan tersebut,” katanya.
Selain itu, kata Pujo, pihaknya juga mulai melakukan penyebaran keramaian dan pemberdayaan masyarakat sekitar TWCB. “Langkah yang kami lakukan, diantaranya dengan mengadakan pentas-pentas kesenian diempat penjuru candi. Meliputi sektor Timur di Dusun Tingal, Utara di sekitar Terminal atau Pasar Borobudur, Barat di Dusun Maitan dan di Selatan di Dusun Tuk Songo. Pentas kesenian, dilaksanakan setiap malam minggu mulai Mei hingga beberapa bulan kedepan,” ujarnya.
Sedang pemberdayaan masyarakat, yang dilakukan diantaranya dengan memberdayakan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berdagang di sekitar TWCB. Disebutkan Pujo, jumlah PKL di TWCB sekitar 3200 orang yang terdiri dari 1800 lapak dan kios serta sekitar 1300 pengasong. “Kedepan, kami akan berdayakan mereka dengan cara membagi penyebarannya. Dimana tidak semua berjualan didalam, tapi kedepan juga diluar candi. Termasuk juga pengelolaan parkir yang berada diluar kawasan candi, dimungkinkan untuk dikelola masyarakat,” ungkapnya.
Sebagaimana diketahui, BIF diadakan untuk meningkatkan image/citra Borobudur sebagai salah satu keajaiban dunia. Selain itu, untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dunia bahwa Indonesia mempunyai kepedulian dalam melestarikan budaya dan menjaga warisan budaya dunia serta memperkaya keanekaragaman event budaya didaerah sekitar Borobudur untuk memperpanjang lama tinggal wisatawan di daerah sekitar.
Sedang event yang didakan, diantaranya pertunjukan seni budaya, lomba lampion, pameran perdagangan pariwisata dan investasi, widyawisata, Borobudur Travel Mart (BTM), seminar international tentang warisan budaya dan pariwisata serta kegiatan yang lain. Selain itu, juga digelar seminar Buddhis International dengan pembicara Ven Prof Dr Karma Lekshe Tsomo, seorang Biksu dari Colorado, USA. (Bag)